EDISI APRIL


Norman Kamaru Bintang 'Polisi Menggila' Didukung Ribuan Orang

Tribunnews.com - Selasa, 5 April 2011 01:45 WIB
Share on Facebook Share on Twitter  Print Berita Ini   + Text 
Norman Kamaru Bintang 'Polisi Menggila' Didukung Ribuan Orang
YOUTUBE
Aksi Norman Kamaru di videonya yang beredar di YouTube.


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Brigadir Satu Norman Kamaru aktor dalam video lipsync YouTube berjudul "POLISI GORONTALO MENGGILA" mendapat dukungan dari para penikmat videonya.

Komentar di akun video itu rata-rata memberikan dukungan kepada Norman yang katanya bakal mendapatkan sanksi dari atasannya karena videonya beredar.

Sebelumnya, Polda Gorontalo berencana memanggil Norman dan meminta keterangan serta motif aksinya tersebut. Polisi juga akan mencari tahu pihak yang mengunggah video lipsync itu. Memang video tersebut diduga bukan diunggah oleh Norman. Aksi Norman dalam video tersebut dianggap Polri sebagai sebuah kesalahan dan tak etis.

"Saluutttttt mending seperti ini bapak polisi yang bersabuk Hitam berada di garis depan waktu War, ga seperti Yang SABUK PUTIH suka cari kesalahan orang ujung2nya minta duit n waktu War malah sembunyi di pos..." tulis pemilik akun lekra69 di kolom kometar video itu.

"LANJUTKAN...selama tidak berbau SARA ... why not ...toh video ini menghibur masyarakat, kenapa harus di tindak? ini adalah bukti bahwa tidak selamanya orang yang bersenjata itu "menakuti" masyarakat... yang harus di tindak itu yang korupsi aja, yang nyusahin masyarakat ...^_^" tulis crisdyana1

"KALO CUMA GARA GARA NYANYI AJAAA SAMPAI DI PECAT...!!!SUNGGUH TERLALU,ATASANNYA BERARTI SUDAH MELAKUKAN PELANGGARAN HAM!!" tulis kemalpopies.

Masih ada lagi ribuan komentar dukungan untuk Norman. Video ini juga sudah ditonton lebih dari seratus ribu pengunjung. Berbagai versi kopiannya juga berulang-ulang diunggah di akun situs YouTube lainnya. Mungkin yang membuat video ini kontroversi karena penjudulan yang dibuat pengunggah pertama dengan judul "Polisi Gorontalo Menggila", coba saja kalau judulnya cuma polisi menari atau polisi nyanyi lagu India, pasti lain lagi ceritanya.

                                    <!--[if !vml]--><!--[endif]-->



sebuah bom meledak di Kantor Berita Radio 68H, di jalan Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa sore. Bom itu berupa paket yang juga berisi buku. Demikian pernyataan di Twitter KBR68H. “Ketika polisi berusaha menjinakkan paket, buku meledak, seorang polisi terluka di bagian tangan,” demikian twit KBR68H.
Ledakan terjadi sekitar 20 menit yang lalu. Awalnya adalah sebuah paket buku yang mencurigakan tiba di kantor Komunitas Utan Kayu, Selasa siang. Karena mencurigakan, KBR68H langsung menghubungi polisi untuk memeriksa paket tersebut. Polisi lantas memasang garis polisi di dekat paket buku yang ternyata berisi kabel, jam, dan batere.
Sebuah bom dengan kekuatan ringan meledak di kantor Komunitas Utan Kayu yang selama ini dikenal sebagai kantor Jamaah Islam Liberal (JIL).
Menurut keterangan salah seorang saksi, Dodi Rosyadi, bom tersebut dikirim sekira pukul 14.00 WIB dengan menggunakan sebuah kopor. Tas kopor tersebut berisi sebuah buku dan kabel kawat.
“Buku tersebut bertuliskan Mereka yang harus dibunuh karena menghina Islam dan ditujukkan kepada Ulil Abshar Abdalla,” kata Dodi. Saat ini, kata dia, sejumlah karyawan KBR 68 H dan masyarakat sekitar masih berkumpul di TKP sambil diliputi rasa panik. “Sedangkan polisi yang tangannya putus sudah dibawa ke rumah sakit,” tandas Dodi.
POLISI TIDAK PROFESIONAL TANGANI BOM BUKU
Polisi dinilai tak profesional dalam menangani paket bom berkekuatan ringan yang meledak di Institute Studi Arus Informasi (ISAI) di kawasan Kantor KBR 68 H.

Dikatakan Saidiman, aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB), setelah menerima paket berisi bom tersebut sebenarnya sudah langsung dilaporkan ke kantor Polsek terdekat.
Dikatakannya, pada pukul 13.30 WIB, mereka mendapatkan paket buku yang berjudul Mereka harus dibunuh karena dosa-dosa terhadap Islam dan kaum Muslimin tebalnya sekitar 500 halaman. Paket tersebut ditujukan untuk aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar-Abdalla, Selasa (15/3/2011).
“Kami langsung menelepon polisi, dan polisi langsung datang. Tapi entah karena polisi tak profesional atau apapun, tiba-tiba petugas langsung membuka dan meledaklah bom tersebut,” kata Saidiman.
Akibatnya, ledakan menyebabkan seorang anggota polisi dan anggota ISAI terluka. Keduanya dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
IDENTITAS PENGIRIM PAKET BOM BUKU UTAN KAYU
Sebuah paket yang berisi bom dikirimkan ke kantor Komunitas Utan Kayu di Institut Studi Arus Informasi (ISAI) di Utan Kayu, Jakarta Timur, sekira siang tadi. Bom itu sempat meledak meski berkekuatan ringan. Berdasarkan penelusuran okezone di halaman Radio KBR68H yang masuk dalam salah satu Komunitas Utan Kayu menyebutkan siapa dan apa maksud dari pengiriman bom tersebut.

Berikut adalah isi surat dalam bungkusan tersebut:
Kepada: Ulil Absar Abdhala
Perihal: Permohonan memberikan kata pengantar buku dan interview
Lampiran: 1 (satu) bundel buku
Bersama dengan ini saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Drs. Sulaiman Azhar, Lc
Alamat: Jl Bahagia Gg Panser No 29 Ciomas Bogor Telp 0813 3222 0579
Pekerjaan: Penulis
Judul buku: Mereka harus dibunuh karena dosa-dosa mereka terhadap Islam dan Kaum Muslimin
Tema: Deretan nama dan dosa-dosa tokoh Indonesia yang pantas dibunuh
Jumlah: 412 Halaman

Sedang dalam proses penyelesaian penulisan buku yang urgensinya sangat erat dengan peran aktif bapak, dalam lembaga yang bapak pimpin. Penulis bermaksud mengajukan permohonan sudi kiranya memberikan kata pengantar dalam buku saya.
Ledakan kembali terjadi. Kali ini terjadi di Kantor Berita Radio 68 H.
Ledakan menyebabkan seorang polisi dan seorang satpam terluka. Diduga polisi yang terluka adalah Kasat Reskrim Polda Metro Jaya, Kompol Dodi Rahmawan. Bahkan tangan Dodi disebutkan terputus akibat ledakan itu.
Kantor Jaringan Islam Liberal (JIL) dan Kedai Tempo yang berada dalam satu lingkungan dengan KBR 68 H juga ikut terkena dampak ledakan.
Diduga bom itu ditujukan untuk Ulil Abshar Abdalla.



DAMPAK NEGATIF TELEVISI DALAM DUNIA ANAK ANAK
             
Taukah kalian bahwa televisi dapat mempengaruhi kehidupan anak anak di masa kini ?” ayo semua kita simak keterangan diawah ini !!!!!
                     pada dewasa ini, para ahli psikologi dan sosial meyakini, era kanak-kanak di dunia sedang berhadapan dengan keruntuhan dan akan tinggal menjadi sejarah saja. Di masa yang akan datang, anak-anak di dunia tidak akan lagi menikmati masa kanak-kanak yang manis, yang seharusnya menjadi masa terpenting dalam membentuk kepribadian mereka.
Dewasa ini, media massa Barat, dengan program-programnya yang memperlihatkan kerusakan moral dan kekerasannya, sedang merobohkan dinding yang menjadi tembok pemisah antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Fenomena seperti ini tidak hanya terjadi di Barat, namun juga di negara-negara lain karena besarnya infiltrasi media Barat di berbagai penjuru dunia. Dengan kata lain, anak-anak zaman kini dibebaskan untuk melihat apa yang seharusnya hanya ditonton oleh orang dewasa dan hal ini dapat berdampak buruk bagi anak-anak itu.
Doktor Tabatabaei, seorang pakar media di Iran, pernah menulis bahwa masa kanak-kanak merupakan salah satu tahapan usia seorang manusia, yang memiliki kebutuhan dan kapasitas tersendiri. Jiwa dan fisik anak-anak yang lembut tidak memiliki kesiapan untuk dihadapkan kepada konflik dan masalah yang dialami oleh orang dewasa. Neil Postman, seorang penulis Amerika, juga pernah menulis bahwa jika sudah tidak ada batas antara dunia anak-anak dan dunia orang dewasa, tidak akan ada lagi apa yang dinamakan sebagai dunia kanak-kanak.
Di antara berbagai media massa, televisi memainkan peran yang terbesar dalam menyajikan informasi yang tidak layak dan terlalu dini bagi bagi anak-anak. Menurut para pakar masalah media dan psikologi, di balik keunggulan yang dimilikinya, televisi berpotensi besar dalam meninggalkan dampak negatif di tengah berbagai lapisan masyarakat, khususnya anak-anak. Memang terdapat usaha untuk menggerakan para orangtua agar mengarahkan anak-anak mereka supaya menonton program atau acara yang dikhususkan untuk mereka saja, namun pada prakteknya, sedikit sekali orangtua yang memperhatikan ini.
Menurut sebuah penelitian yang telah dilakukan di Amerika, banyak sekali anak-anak yang menjadi pemirsa program-program televisi yang dikhususkan untuk orang dewasa. Doktor Tabatabaei dalam mengomentari hal ini menyatakan, "Dewasa ini di Barat, anak-anak dihadapkan dengan pembunuhan, kekerasan, penculikan, penyanderaan, amoral dan asusila, keruntuhan moral, budaya dan sosial. Dampak dari problema ini adalah timbulnya kekacauan dan kerusakan pada kepribadian anak-anak dan akhirnya kepribadian kanak-kanak itu menjadi terhapus dan hilang sama sekali."
Yaah itulah bahayanya kalo kita anyak menon TV.............. makanya ayo sama sama kita mengurangi waktu yang  buat menonton TV.
Mengapa pemerintah ngoto buat gedung baru ?
Fraksi Gerindra mempertanyakan alasan mayoritas fraksi di DPR yang menyetujui dilanjutkannya rencana pembangunan gedung baru. Keputusan DPR itu dinilai masih menyisakan tanda tanya besar.

"Sampai sekarang saya tidak habis pikir apa motivasi sebagian besar teman-teman anggota DPR yang ngotot untuk membangun gedung baru harus sekarang? Kalau dikatakan untuk meningkatkan kinerja, karena gedung lama yang 23 lantai sekarang tidak cukup luas lagi untuk ruang kerja anggota, jelas kurang masuk akal," kata anggota Fraksi Gerindra, Martin Hutabarat.

Hal itu dikatakan Martin kepada Fraksi Gerindra sejak awal menolak rencana pembangunan gedung.

Martin mengatakan, DPR periode sekarang sudah bekerja lebih dari 1,5 tahun, yang artinya tidak sampai 3,5 tahun lagi masa kerjanya akan berakhir. Sedangkan, seandainya jadi dibangun, gedung baru akan selesai paling cepat 3 tahun atau mendekati Pemilu 2014.

"Biasanya (saat itu) anggota-anggota DPR sudah sibuk kampanye di dapilnya masing-masing 6 bulan sebelum pemilu. Dan bila dilanjutkan dengan Pilpres 2 bulan kemudian, di mana anggota DPR sibuk kampanye presiden di dapilnya, dan sebagian besar anggota DPR sudah tahu tidak terpilih lagi, maka alasan untuk meningkatkan kinerja anggota DPR yang sekarang sudah tidak masuk akal lagi," ujar Martin.

"Kapan waktunya gedung baru ini akan dipakai oleh anggota DPR sekarang? Gedung baru ini lebih tepat dikatakan untuk kepentingan DPR periode 2014-2019," imbuh anggota Komisi III DPR ini.

Martin juga mempertanyakan mengapa perhatian DPR sekarang begitu luar biasa untuk membangun ruang kerja anggota Dewan periode 2014-2019?

"Sampai tega mengabaikan aspirasi rakyat yang ingin agar gedung baru tersebut ditunda atau dibatalkan? Apa yang membuat DPR ini begitu ngotot harus membangunnya sekarang meskipun harus mempertaruhkan kepercayaan masyarakat?" ujarnya