Rabu, 29 Desember 2010

Edisi Januari "Kembali ke Semester 2 TA. 2010-2011"

Alat Tulis Amunisi Wajib
Persiapan Kembali ke Sekolah

28 Desember 2010

Coba pikir! Kenapa tembok Cina di bangun sepanjang 6.352 kilometer. Kalau di samakan seperti panjangnya pulau jawa. Kenapa juga Dinasti Ming susah-susah ngebangun benteng setinggi 10 meter itu berasal dari batu granit. Padahal, batu itu berharga empat kali batu bata. Jelas, strategi tersebut untuk persiapan amunisi menghadapi serangan musuh bangsa Mongol.

Sama dengan responden saat musim back to school tiba. Sama saja bunuh diri jika nggak menyiapkan amunisi untuk perang. Sebanyak 75, 7 persen selalu prepare menyiapkan peralatan ketika ajaran baru. "Amunisi" yang paling banyak disiapkan adalah alat tulis (52,8 persen), sepatu (14,7 persen), dan tas (13,7 persen).

"Kebutuhan primer siswa adalah buku dan pulpen. Kalau nggak punya barang itu namanya nggak niat belajar. Dan, aku selalu menyiapkan alat tulis baru kala ajaran baru datang," tutur Rini Lestari.

Wah, kamu tipikal sedia payung sebelum hujan ya. Tapi, apa harus beli alat tulis baru jika sudah punya? "Buat aku, jika punya isi kotak pensil baru jadi semangat belajar. Jadi kewajiban yang harus dilakukan agar prestasiku bisa lebih bagus," tutur cewek dari Sebuah sekolah Swasta di Semarang ini.

Saat SMP dia pernah nggak melakukan ritual ini kala naik ke kelas 2. Semangat belajarnya ternyata jadi kendor. "Kayak abis makan nggak minum. Belajar dengan alat-alat tulis lama aku jadi lemot (lemah otak, Red)," tuturnya.

Beda dengan Ketua IPM salah satu sekolah Menengah pertama ini. Barang yang kudu dibeli saat back to school adalah sepatu. Setahun sekali dia dapat jatah sepatu baru dari ortu. "Makanya, aku kudu merawat sepatuku untuk satu tahun lamanya. Jebol nggak jebol pas musim ajaran baru aku selalu dibelikan sepatu baru," tutur Ida.

Kasihan Cowok ini, bila tengah ajaran baru sepatunya jebol, dia harus membeli dengan uang sakunya sendiri. "Habisnya, biaya sekolahku udah habis banyak. Tapi, sekali membeli sepatu aku cari merk yang tahan lama," tutur cowok manis ini.

Namun, Dia berpendapat kalau membeli barang baru kala ajaran baru nggak terlalu perlu. "Yang penting kesiapan untuk belajarnya. Jika, udah punya perlengkapan sekolah memadai kenapa harus boros," jelasnya.

Lain orang lain kebiasaan. Bila Dia menyiapkan sepatu sebagai amunisi utama, Ningrum membeli tas. "Abisnya, tas adalah pemompa semangat agar tambah rajin belajar. Meski belinya nggak harus ajaran baru, aku tetap memprioritaskan tas untuk dibeli," tutur cewek imut ini

Bagi cewek pengoleksi tas ini, barang baru memang nggak wajib dipunya kala ajaran baru. "Kalau masih nebeng ortu mendingan jangan minta aneh-aneh. Patutnya, sebagai anak malah kudu mengukir prestasi. Jangan menuntut barang baru kalau nggak ranking kelas," tutupnya.

Pertanda Niat Bersekolah

Cerminan dari persiapan sekolah adalah seberapa besar niat kita untuk menuntut ilmu. Buktinya, 52,7 persen responden setuju dengan hal tersebut. Selanjutnya, anggapan rajin (33,0 persen) dan gaya-gayaan (7,5 persen) menyusul di belakangnya.

Rizki memiliki persepsi bahwa orang yang mempuyai persiapan adalah orang yang niat. "Bisa dilihat dari usahanya, dengan mempersiapkan segala sesuatunya dengan tepat. Berarti dia nggak mau ada hambatan di tengah-tengah tahun ajaran,"ujarnya.

"Kalau orangnya nggak niat, pasti nggak bakal ngelakuin persiapan. Niat itu adalah segalanya" lanjut cewek asal SMP Muh itu.

Hendrasetuju. "Semua berawal dari niat, kalau udah nggak niat, nggak mungkin dia rela beli-beli barang baru," katanya.

Nggak ada niat nggak ada hasil itlah prinsip Hendra. "Bagaimana bisa maksimal kalau persiapan aja nggak dialakukan. Nggak perhatian sama masa depan kali ya," ungkapnya.

Persiapan pangkal rajin, rajin pangkal pandai, pandai hasilnya nilai bagus. Perumpamaan itulah yang dianut Rizal Khatiya. "Kalau ingin dapat nilai maksimal kudu rajin. Tapi, strart-nya ya harus persiapan yang ok," ujar cowok alumni SM4RT ini.
Dia juga berpendapat kalau rajin adalah refleksi dari persiapan sekolah. "Kalau rajin kan persiapannya selau bertahap, jadi orang yang rajin pengin segala sesuatunya berjalan dengan baik dan lancar," ujarnya.

Sekedar gaya atau dia mau pamer, dilontarkan oleh nya. "Ngapain juga persiapan dilakukan pas kembali ke sekolah, tiap hari kan harus lakukan persiapan. Makanya, orang yang melakukan persiapan adalah orang yang berlebih," celoteh cowok yang demen main basket.

Cowok ini, suka dengan hidup hemat. "Kenapa harus beli barang baru buat persiapan, kan barang yang lama masih layak digunakan. Kalau tetep aja, kan termasuk orang yang suka gaya-gayaan dan kaya," cuapnya dengan tegas. ***(idps)
bachelor's midwifery (pendidikan bidan s1)
this is official forum of bachelor's midwifery (pendidikan bidan s1)for discussion and share any idea advice etc . .

HOME